Laman

Selamat Datang...

Berbagi isi hati dan pemikiran...
Berbagi asa untuk mencapainya bersama untuk sebuah kemajuan...

Senin, 03 November 2008

Banjir Kasih Sayang di 1 Syawal

Tak disadari sampai saat itu dan aku bertekad: “Biarkan aku yang membanjiri mereka terlebih dahulu…” Membanjiri apa? Membanjiri kasih sayang. Aku percaya pada konsep memberi lebih baik dari pada membalas, untuk hal ini tentunya. Entah kenapa aku seolah mencipta suatu teori tentang “Memperbaiki Hubungan yang Renggang”. Ketika sadar suatu persahabatan berada dalam kebekuan, ingat… kita yang menyadarinya pertama kalinya bertanggung jawab untuk sekadar mengirim SMS atau email ucapan, “Hai, Teman!”.

Syawal sudah memasuki hari ke-10 ketika aku menulis ini. (Aku geleng-geleng, mungkin kamu juga) Cepat sekali!!! Teringat masa-masa ketika… SMS yang ngadat tak sampai tujuan. Panggilan yang tak tersambung. Pulsa yang terkuras. Tak ada yang dapat membendung banjir kasih sayang. Selain ucapan Selamat Idul Fitri dan mohon maaf lahir batin, ada doa-doa yang begitu menyentuh, ada kalimat-kalimat lucu, dan ada gambar-gambar unik yang sampai ke HP-ku. Tak pegal, kubalas mereka satu-satu, atau ketika tak sanggup lagi aku tersenyum semoga mereka dapat membayangkannya. Tahun ini 56 orang. Lima-puluh-enam orang yang membanjiriku dengan kasih sayang mereka.



Y yang dengannya aku mendambakan Me-Ramadhan-kan Diri said, “Aswb… ku tak berharap berjumpa dengan-Nya di 1 syawal nanti, tapi ku hanya berharap Ia memaafkan kesalahanku sambil tersenyum ketika namaku muncul di inbox-nya… Selamat menyambut Ied sobat! =).” SMS pertama di inbox-ku.Keren, ya. Sebenarnya tidak jelas “nya” di sini. Tapi mungkin saja itu Tuhan. Atau aku?

U plus lil jadi nama boneka kesayanganku said, “Maaf lahir batin juga ya… Semoga setelah Ramadhan nee pergi, ia akan selalu membayangi kita… Sehingga akan terasa Ramadhan selalu…” Amin. Amin. Amin.

M si bunga yang indah said, “ Amin, amin ya 4WI, Ya Robbal’alamin… Iya, sama-sama, aku juga meminta maaf atas segala khilaf lahir batin, ya… Met Idul Fitri… Taqoballahu Minna wa Minkum, Siyamana wa Siyamakum…” Taqoballahu ya Kariiim…

N said, “Sama-sama ya friend.. Ku juga minta maaf atas semua kesalahanku yang disangaja atau nggak… Minal aidhin wal faidhin mohon maaf lahir dan batin…”

Anonim… “Marhaban ya Ramadhan, untuk lisan yang tak terjaga, janjinyang terabaikan, hati yang kadang berprasangka, dan semua khilaf, Tata mohon maaf lahir dan batin juga ia…? Ooo… Tata… Who???

A dari rumahnya yang jauh said, “Setelah 30 hari menjalankan kewajiban. Telah tiba saatnya tuk menyempurnakan hari yang fitrah. A dan seluruh keluarga besar di A mengucapkan minal aidhin walfaidhin, mohon maaf lahir dan batin.“ Hal-hal mengenai keluarga akan jadi humor…

M si Pak Ketu said, “Fajar pagi ini, tersenyum penuh kehangatan. Tak kuasa hari ini menjadi terakhirnya kita berpuasa. Sahabat, tiba saat kita pada cobaan dengan dunia dan waktu sebenarnya. Akankah Ramadhan menjadi succes training pribadi kita?” SMS ini berlanjut… “M sekeluarga ngaturaken agunging samudra pangasami,moga-moga ing ba’da riyaya saged kalebur lan Alloh tansah nampi amal syaum. Taqoballahu minna wa minkum, taqoballahu ya kariim. Met Ied 1429 H.” Hahh… Jawa.

Teman masa kecilku, A said, “Sebelum didahului, sebelum nggak ada sinyal, sebelum jaringan sibuk, sebelum pulsa nggak bisa masuk-masuk, sebelum telepon reject, sebelum SMS pending, sebelum HP low batt, saya mengucapkan ‘Minal aidhin wal faidhin’. Dia yang kesekian… Benar-benar didahului.:P

Mb. A said, “Lenyap tak berarti hilang. Diam tak berarti lupa. Jauh tak berarti putus, karena kita satu ikatan saudara, setitik maaf yang tak pernah terlupakan… Taqoballahu minna wa minkum… Minal aidhin wal faidhin, mohon maaf lahir batin, ya…” Indah sekali. Mengingatkanku pada teman-teman yang entah di mana.

Temanku yang lucu, A said, “Aku nggak pernah merasa setulus ini… Aku nggak pernah ngrasa seenteng ini… Tapi aku selalu ngrasa punya salah ma kamu. Jadi, karena aku lagi tulus n biar dosaku makin enteng, maafin semua kesalahanku, ya…;)” Semoga setiap ketulusan hidup sepanjang hayat.

Si P said, “Meminta maaf tak menjadikan kita hina. Memberi maaf tak menjadikan kita bangga. Saling memaafkan yang menjadikan kita mulia. MINAL AIDHIN WALFAIDHIN 1429 H. Saling memaafkan, ya… R&P”. Tak ada kehinaan orang yang mengakui kekurangan diri.

N said, yang namanya sama seperti teman SMA-ku “Ketika membuka mata esok, takbir telah bekumandang, mengajak diri membuka hati untuk saling bermaafan. Ku mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir batin.” Ketika membuka mata, aku berharap datangnya Ramadhan tahun depan.

Dengan segala kerendahan hati, saya dan keluarga mohon maaf atas segala dosa dan khilaf selama ini… Taqoballahu minna wa minkum, taqoballahu ya Kariim, Shiyamana wa shiyamakum. Selamat Idul Fitri 1429 H_Kembali fitrah, keep istiqomah_” Keep your SPIRIT!!!

D said, “

,;*”*;,

*;,¥,;*

__)(__ sebuah pohon dapat tumbuh dari benih yang kecil, rasa benci dapat tumbuh dari kesalahan yang kecil. Sambut Idul Fitri dengan hati yang bersih. Mohon maaf lahir dan batin-A&D-“ Namanya, kutulis dalam hatiku. Thanks, D.

V si anggrek said, “Jika fitri adalah lentera… Izinkan aku menyentuh tabirnya dengan maafmu, agar cahaya-Nya menembus jendela jiwa kita. Hapuskan tiap salahku, tepiskan marah dan egoku. V wanna say, ‘Happy Idul Fitri’.” Teman dari masa SMA.

E said, “Manusia adalah tempat berbuat salah dan dosa. Tiap detik, menit, hari. Berpotensi mengukir dosa, tuk itu E mau ngucapin [Minal aidhin wal faidhin] mohon maaf lahir batin. Met lebaran 1429 H.” Manusia adalah tempat penyesalan membuncah pad akhirnya…

Teman seperjalanan pulang A said, “Ramadhan usai tanda Idul Fitri datang. Diawali dengan kata Bismillah, terucap salam seiring sembah. 10 jari kuhaturkan sebagai izin maaf. Minal aidhin wal faidhin mohon maaf lahir batin.” 10 jari… Thanks sobat.

H, yang namanya nyerempet namaku, said, “No card, no ketupat, no parcel, just SMS represents everuthing… Sins, laugh, tears. Happy Idul Fitri 1429 H… Maaf lahir batin, ya…” Puitis…

A said, We’re just a human, dear… Never be perfect like God… So must forgive each other… Forgive all my mistake… Selamat Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir batin.. A- -“

G. A. said, “Bla… bla… bla… Ah,nggak usah basa-basi lagi ah. A sekeluarga mau ucapin ‘Met Idul Fitri, ya’ Mohon maaf lahir dan batin… Semoga ke depan kita jadi yang lebih baik, amin.” Amin, amin, amin. Bersemangatlah!!!

L said, “Temaram senja 30 Ramadhan hantarkan diri menuju hari nan fitri. Ikhlaskan hati, sucikan diri. L sekeluarga ngucapin, ‘minal aidhin wal faidhin’ Mohon maaf lahir dan batin.” Satu hal yang sulit tuk diikhlaskan… Selalu ada satu kemungkinan kita tak menemui Ramadhan tahun depan….4WI…

N said, “Teman, semoga dengan berakhirnya Ramadhan, kita dapat bermuhasabah untuk mendapatkan cinta-Nya, amalan ibadah puasa kita dihiasi dengan kesabaran. Met Idul Fitri. Maafkan segala kesalahanku dan kekhilafanku ya…”

A said, si penyiar “ Karena besok lebaran dan saya benar-benar takut IM3 songong lagi, jadi saya mengucapkanminal aidhin wal faidhin. Mohon maaf lahir batin. Selamat lebaran, ya… A. M. “ Songong itu…apa???(~_~)?

Anonim… said, “Kemarin… (‘;’)angry, (‘:’)bore, (‘-‘)proud, (‘0’)hungry, (‘?’)confuse,

(-.-)sleepy… Sekarang… (u)smile donk ‘Lebaran.datang.kauanD(!)_(la…lala…) Minal aidhin wal faidhin (!)’=)” Binguuuuung…. Lucuuuuu….Lalala…..

R said, “Takbir telah berkumandang, bulan suci penuh bekah telah beranjak, pergi… Tinggalkan diri peuh noda. Mohon maaf atas semua khilaf. Taqoballahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum… Moga Ramadhan ini akan jadi awal perubahan kita untuk menjadi lebih baik… [R]” Ramadhan bukanlah akhir perjuangan…

N said, “Walaupun tuyul jadi gondrong, sundel gak lagi bolong, gigi pocong makin kinclong, denderuwo udah jadi bencong… Tapi, mohon maaf lahir batin dong…?Maafin ya… -N-“ SMS-nya Seraaaaaaammmm…..

Dari E. L. B. teman tak terduga pertama! SMS yang rumit. Aksara yang tertangkap Cuma…”Met Lebarn, ya Teman.”s

L Cirebon, “Gema takbir bergemuruh menyambut datangnya hari kemenangan… Mari bersihkan hatiyang fitri… saling membuka pintu maaf atas segala khilaf. MINAL AIDHIN WAL FAIDHIN… MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. L dan keluarga.”

M yang kocak said, “Metik pepaya pake galah, tolong maafin ya kalau punya salah. Ada udang mendem di kue, jangan sampe ada dendam, ya 8) Taqoballahu minna waminkum, siamana wa siamakum. Mohon maaf lahir batin_ M dan keluarga.” Udang mendem du kue? Dimakan saja, yuuuk!

S said, “Tatasing wulan Ramadhan gumantosing condro, hamung Idul Fitri ingkang hanenuntung nedahaken gesang sykuru. Budhi kupat campur klopo, menawi lepat nyuwn pangapuro. S” Bahasa Jawa!!!! Sulit!!!

R said, “For every bad words I’ve said, for every mistakes I’ve made, For every thoughts I’ve had, for the stupid things I’ve done… I humbly ask you to forgive and forget. Happy Iedul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin –R-“ Forgive and forget…

A, yang kampung halamannya kembar denganku, said, “Magelang proudly presents… ‘HEPI IED DAY the movie’ Maaf Saya Menyakiti Hati Anda. New Release: 1429 H. Director: Tulus and Ikhlas. Producer: Lahir and Batin. Actors: A and family.” Dia maniak bioskop!!! Filmnya bagus lho…

Dari N, melodi terindah, “Ke angkasa naik bis, bulan puasa udah abis… Beli roti dapat kedondong, berarti udah lebaran dong… Kalo gitu… Minal aidhin wal faidhin, mohon maaf lahir dan batin, yach… Semoga kita semua kembali ke Fitri… amin –N-“ Amin, amin, amin. BTW, Fitri di Sidoarjo lho…

S said, yang semoga ayahnya cepat sembuh, “Ini jujur dari hati yang terdalam… Mohon maaf lahir batin untuk semua salah dan khilaf yang pernah diperbuat. Minal aidhin wal faidhin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. S.” Kejujuran itu mengharukan…

R, yang wajahnya menurutku unik banget, said, “Ada buaya sakit ayan, nggak kerasa udah lebaran. Cari kerang sambil mabuk, SMS sekarang sebelum operator sibuk. Ada kurma dimakan buaya, maafin aku lahir batin, yaa. Happy Ied. –R-.” Buaya nggak makan kurma… Maksa banget, ya…

Kak S… yang tak terduga, yang kusayangi seperti boneka, “(ada tulisan Arabnya) Minal aidhin wal faidhin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H. *S*” Hidayah selalu ada… Amin.

Mb. D, orang yang paling aku takuti isi hatinya karena aku jarang ikut rapat SS, said, “Thought might be gone forgotten… Words might be left unspoken… But don’t let mistakes stay unforgiven… Minal aidhin wal faidhin… Maafin D lahir batin, ya…” Aku yang salah banyak sama kamu…

L, teman SMA yang lemah lembut, “Begitu banyak kata yang terucap dan sikap yang kuperbuat. Begitu banyak kesalahan yang kuperbuat. Setulus hati, ku mengucap. ‘Taqoballahu minna wa minkum Selamat Idul Fitri 1429 H’ Mohon maaf lahir dan batin.” Tetangga sebelah kampus… Semoga persahabatan kita selamanya.

M dari Kelautan said, “Kelahiran diawali adzan, kematian diakhiri salat. Betapa singkat hidup hanya berjarak adzen dan salat. Izinkan ruh ini kembali suci dari kekhilafan. Mohon maaf lahir dan batin, maafin M juga, ya…” Menyentuh… Amin, ya 4WI, hidup yang singkat ini semoga berakhir di surga-Mu.

D, bersama menuju kampus itu berburu pembicara, “Taqoballahu minna wa minkum… Kemenangan sejati saat kita mampu menahan diri, mampu mempertahankan kualitas iman di hati, tetap istiqomah meski keluar dari bulan suci. Minal aidhin wal faidhin. D dan keluarga.” Jaga kesehatanmu, teman…

Dari Y, said, “Lama kita puasa lapar, haus dan hawa nafsu… Tibalah saat kita kembali fitrah menyongsong hari kemenangan di depan mata… Met Idul Fitri, teman, maafin semua khilafku selama ini, ya… Mohon maaf lahir batin ^-^.“ Y, terima kasih…

Mb M, yang kukenal di perjalanan dengan bis, “Gema takbir berkumandang, alunkan Asma-Nya… Menggetarkan hati bagi jiwa-jiwa yang rindu akan Surga-Nya… Taqoballahu minna wa minkum… Mohon maaf atas segala khilaf… -M dan keluarga-“ Aku berharap, mbak cepat lulus… dan, menjadi muslimah sejati.

H, yang kusuka dia pakai baju berbunga itu, said, “Taqoballahu minna wa minkum, siyamana wa siyamakum… Mohon maaf lahir dan batin… Selamat Idul Fitri 1429 H. ‘Sucikan hati, raih kemenangan hakiki’ –H dan keluarga-“ RAIH!!!!

O, yang jago piano, said, “This day is a HOLY day, means forgive, forget, and get fat. Forgive me, forget my fault, and… eat, eat, eat!_^ Happy Lebaran 1429 H. –O-“ Cocok, aku ingin gemuk!!!

Dari C, kenalan di kelas yang baru, “Taqoballahu minna wa minkum, minal aidhin wal faidhin… Mohon maaf lahir dan batin… Semoga Allah memaafkan, memberi petunjuk, dan merahmati kita… Mempertemukan kita di Jannah-Nya.” Amin, amin, amin. Ya Allah, padahal baru kenal!!! Tak terduga.

Dari, E, sahabat kental sejak TK, said, “Terkadang, aku sejutek Squidward, selicil Plankton, segalak Sandy, sepelit Mr. Crab, sebodoh Patrick, sepolos Spongebob, jadi terimalah maafku yang sebesar Bikini Bottom. E.” Aku merindukanmu, Teman…

R, perikanan said, Congratulation! Anda telah menjalani 30 hari meraih cinta-Nya. Mentari 1 Syawal penuh pintu maaf kini telah terbit. Minal aidhin wal faidhin. Happy Idul Fitri 1429 H.” Tak ada mendung bagi indahnya hari itu…

Anonim… “Ramadhan telah berakhir, mungkin di antara kata, canda dan tawa ada khilaf yang tercipta. Kuharap seuntai maaf penyejuk jiwa, meski tangan tak kuasa menjabat setidaknya kata masih dapat terungkap… Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H, mohon maaf lahir dan batin ya…”

Dari I, ini dia humornya muncul!!! “Happy Idul Fitri Everyone!!! Maafin I yang banyak salah, sombong, kasar, angkuh, congkak, cerewet, narsis, manis, ngangenin, etc. Minal aidhin before IM3 error! (I yang belum berkeluarga)” Ha… ha… kita emang belum berkeluarga!!!

F, kenalan ngenet bersama di sampin WC yang bau, “Salah satu tanda-tanda kebesaran Allah adalah kemenangan seluruh alam semesta! Dengan mengagungkan namanya, mari kita sambut hari yang fitri ini dengan hati yang ikhlas dan penuh suka cita! –Mohon maaf lahir batin!-

Dari KAMMI KOMBES!!! “Aftina, KAMMI KOMBES mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H dan mohon maaf lahir batin. Wassalam.” Wah, aku merasa bersalah…

F/M si penggila Jepang, said, “Simple music can make sing, simple things can make you happy, hope that my simple sorry in this moment Idul Fitri make you smile. Taqoballahu minna wa minkum. F_M.” It’s simple to forgive you…

R, yang pergi dari kampus ini… said, “Seiring terbenamnya matahari di akhir Ramadhan, hari-hari pun berlari menepis kerinduan akan datangnya hari nan fitri. R menghaturkan mohon maaf atas segala kekhilafan, Minal aidhin wal faidhin.” Segera menikah, ya… Kamu berhak berbahagia.

V, best friend forever said, “Mengenalmu satu kesyukuran, bercanda denganmu satu kebahagiaan, menyakitimu satu kesalahan, meminta maaf darimu satu permintaan… Taqoballahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin.” Mengenalmu adalah suatu harta bagiku. Thanks for everything.

Kakak dari FK, Mb N, “Sama-sama sayang… afwan jiddan jika ada sikap dan lisan yang kurang berkenan. Mohon dimaafkan.” Terima kasih atas segala pengetahuan yang dibagi bersama.

Mb D.H, semoga selalu bahagia, said, “Assalamualaikum… D.H dan keluarga mengucapkan selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir batin… Semoga kita kembali fitroh… Sukron atas segala kebaikannya… “ Jazakillah atas segala pengalaman indah walau hanya melihatnya.

E&E the twins said,”Sang cinta telah berpisah, jiwa damai merangkai makna, berharap hati kembali suci dalam hidup penuh cinta Illahi. Ikhlas hati untuk saling memaafkan. Minal aidhin wal faidhin… E&E-families.” For you two, I must give double.

Dari Sastra, S said, “Jika wajah tak bisa bertatap, tangan tak dapat berjabat, SMS ini semoga seperti lisan yang berucap… -Maaf lahir batin- Semoga kita menjadi insan yang kembali suci.”


Yang datang pasti akan pergi…

Yang berjiwa pasti akan mati…

Allah, kumohon… Ramadhan kembali padaku di tahun mendatang…

Jagalah jiwanya sepanjang hidupku…”

My pray, at 27 Ramadhan 1429 H.


Mari menghitung mundur… Ramadhan mendatang, masih banyak hari lagi yang akan kita lewati?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar